SEJARAH TVRI ACEH

TVRI stasiun Aceh merupakan salah satu dari 12 stasiun penyiaran TVRI di Indonesia yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Penerangan, H. Harmoko pada tanggal 24 Februari 1993. Kehadiran TVRI stasiun Aceh dalam blantika dunia penyiaran TVRI memiliki arti yang strategis, mengingat daerah cakupan siarannya berada dikawasan provinsi paling ujung dari nusantara, berbatasan langsung dengan zona-zona bebas di lingkungan negara-negara australia bagian selatan, india di bagian barat, dan asia tenggara di bagian utara. Namun sangat disayangkan, tahun ini sistem transmisi TVRI stasiun Aceh mengalami sedikit kendala, yaitu tidak dapat menggunakan satelit dalam penyiaran. Oleh karena itu cakupan dari transmisi TVRI stasiun aceh saat ini siaran local relative kecil, hanya meliputi banda aceh dan aceh besar. Dalam proses transmisi, perambatan gelombang elektromagnetik dalam kedudukan pada satu garis penglihatan dan tidak boleh terhalang. Gelombang elektromagnetik tidak dapat menembus apabila terhalang pepohonan, gunung, ataupun perbukitan. Apabila terjadi demikian, maka siaran televisi tidak dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat aceh. Oleh sebab itu, kondisi geografis indonesia yang berupa pegunungan dan perbukitan menjadi salah satu kendala dalam proses transmisi. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka di bangunlah stasiun transmisi di daerah-daerah yang akan menghubungkan stasiun yang satu dengan stasiun yang lain dan kemudian di pancarkan ke pemirsa, sehingga jangkauan siaran televisi semakin luas. Letak stasiun transmisi yang satu dengan yang lain di atur sedemikian rupa sehingga line of sight, yaitu perambatan gelombang radio dari antena pemancar sehingga siaran televisi dapat di terima dengan baik dan lebih merata ke pemirsa dalam jangkauan satuan transmisi terdekat. Meskipun terletak berdekatan namun masing-masing satuan transmisi memiliki channel yang berbeda sehingga tidak terjadi interferensi. Di Aceh terdapat setidaknya 31 satuan transmisi yang terbesar di seluruh aceh, namun sayangnya saat ini tidak semua satuan transmisi dapat beroperasi. Lebih kurang hanya terdapat 14 satuan transmisi yang dapat beroperasi dengan baik. Berikut pembagian channel dan jenis pesawat yang digunakan pada masing masing satuan transmisi di Aceh.